A.
Sejarah Erich Fromm
Erich Fromm dilahirkan pada 23 Maret 1900 di Frankfrut, Jerman.
Ayahnya merupan seorang pengusaha berkebangsaan Yahudi dan ibunya merupakan
seorang ibu rumah tangga. Erich merupakan seorang ahli psikologi, filsafat dan
sosiologi.
Kehidupan keluarganya tidak harmonis, perhatian ibunya yang besar
terhadap nilai-nilai spiritual berbenturan dengan kesuksesan material dari
ayahnya. Ayahnya suka murung, cemas dan tegang sedangkan ibunya menderita
depresi yang hebat, sehingga Erich menggambarkan situasi keluarganya sebagai
kehidupan yang menegangkan.
Dari beberapa pengalaman yang membingungkan, Erich Fromm
mengembangkan perhatiannya yang sangat besar terhadap masalah fundamental
kehidupan dan masyarakat. Dia mulai belajar untuk memahami kodrat dan sumber
dari tingkah laku manusia yang irrasional, serta merasakan pengaruh Perang
Dunia I ini terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan politik serta memiliki
perhatian yang sangat besar terhadap kepribadian manusia.
B.
Teori Erich Fromm
psychology.wikia.com |
Walaupun Erich Fromm tidak disambut dengan baik oleh kalangan
pengikut psikoanalisis yang masih sangat ortodoks, namun dia berhasil
mengembangkan teori tentang kepribadian yang sangat terkenal, yaitu Escape from
Freedom. Menurut pandangannya, pria dan wanita selain memiliki keberadaan
sosial primer yang secara historis telah ditentukan, juga memiliki kebutuhan
manusia yang terbentuk sebelum proses sosialisasi. Dia mengatakan bahwa kita
adalah orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan
masyarakat di mana kita hidup.
Beberapa kebutuhan yang dianggap Fromm penting karena menyangkut
kebutuhan naluri manusia yang mendasar, diantaranya adalah:
a.
Kebutuhan
Relasional
Pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat
penting untuk kesehatan psikologis. Menurut Fromm ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh individu untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Diantaranya
adalah ada cara yang konstruktif (sehat) untuk berhubungan dengan orang lain
melalui cinta. Cinta yang dewasa memuaskan kebutuhan akan keamanan serta
menimbulkan perasaan integritas dan individualitas.
b.
Kebutuhan
akan identitas
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas.
Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan
individualitas, suatu proses dimana seseorang mencapai perasaan tertentu
tentang identitas diri.
c.
Kebutuhan
akan Transendensi
Kebutuhan transendensi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk
mengatasi peranan pasif sebagai penciptaan. Destruktivitas dan kreativitas
berakar secara mendalam pada kodrat manusia.
Erich Fromm mengembangkan sistem terapi sendiri, yang dinamakannya
psikoanalisa humanistic. Menurutnya tujuan klien dalam terapi adalah untuk
memahami diri sendiri. Tanpa mengetahui diri sendiri maka orang tidak akan tahu
orang lain.
Sedangkan pandangan Fromm terhadap gangguan kepribadian berat dia
membagi menjadi tiga:
1.
Nekrofilia.
Cirinya:
Cinta
akan kematian atau tertarik pada kematian, membenci kemanusiaan, lebih memilih
malam daripada siang, kehancuran, kematian, dan pembusukan.
2.
Narsisme.
Cirinya:
Memiliki
ketertarikan pada tubuh sendiri, merasa bersalah atas kesalahan yang pernah
dilakukan, lebih mengaca pada bentuk diri dan bukan pencapaian.
3.
Simbiosis
Inses. Cirinya:
Memiliki
ketertarikan hubungan neurotic dengan ibu atau pangganti ibu, mereka merasa
sedikit tertekan apabila dirinya tidak dimanja, dikagumi, maupun merasa perduli
terhadap dirinya.
C.
Pandangan Terhadap Teori Erich Fromm
Fromm dianggap sebagai humanitarian psikoanalisis karena teorinya
dikembangkan dari inspirasi dua buku Karl Marx dan Sigmund Freud.
Fromm mengatakan bahwa eksistensi manusia bahwa kenyataan ia muncul
dari kerajaan binatang, dari adaptasi naluri bahwa ia telah mengatasi alam,
meskipun ia tidak pernah meninggalkannya. Secara tidak langsung Fromm masih
mengembangkan teori sebelumnya (Freud) yang mana teori tentang manusia masih
membenarkan teori Darwin yang mengatakan manusia merupakan hasil evolusi dari
binatang. Teori yang kontroversi tersebut tentunya tidak diterima oleh beberapa
kalangan terutama umat Islam.
Erich Fromm sebagai psikoanalisis humanistic boleh dibilang
merupakan pembaharu dalam tradisi Freudian ortodoks. Beberapa pandangannya
memberi perhatian pada dimensi cultural, sejarah dan ekonomi dalam analisanya
terhadap karakter individu dan sosial.
Selain itu, teori yang dikembangkan oleh Fromm merupakan teori yang
bertolak belakang dengan pengalaman hidupnya. Ini tentu berbeda dengan
pandangan Psikoanalisa pada umumnya yang kebanyakan dari para tokohnya
dipengaruhi oleh pengalaman hidup serta masa lalu mereka.
Ada yang menganggapnya sebagai penganut eksistensialisme karena
Fromm merupakan orang yang sangat gemar berpindah-pindah tempat. Namun dari
seringnya migrasi tersebut kemudian pola pikir Fromm terbentuk hingga dirinya
mampu membuat teori kolaborasi antara psikoanalisa milik Freud dengan teori
sosial humanis milik Karl Marx.
D. Daftar Pustaka
Feist & Feist. (2013). Teori Kepribadian.
Jakarta:Salemba Humanika.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI
PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar