Minggu, 30 Juni 2013

2. CARL GUSTAV JUNG

PSIKOLOGI ANALITIS

 
pemudaumat.blogspot.com

     A.    Biografi
Carl Gustav Jung lahir pada tanggal 26 Juni 1875 di sebuah desa kecil di Swiss bernama Kessewil. Ayahnya bernama Paul Jung, seorang pendeta desa dan ibunya Emilie Preiswerk Jung. Dia lahir di tengah keluarga besar yang cukup pendidikan. Diantara anggota keluarga besar Jung senior, ada yang jadi pendeta dan punya pemikiran yang eksentrik.
Jung senior mulai mengajari Jung bahasa latin ketika dia berumur 6 tahun, dan inilah yang menjadi awal minatnya pada bahasa dan sastra-khususnya sastra kuno. Semasa remaja, Jung adalah penyendiri, tertutup dan sedikit tidak peduli dengan masa sekolah, apalagi dia tidak punya semangat bersaing.
Walaupun awalnya bidang yang dia pilih adalah arkeolog, namun dia msuk ke fakultas kedokteran di University of Basel. Karena bekerja bersama neurology terkenal, Kraft-Ebing, dia kemudian menetapkan psikiatri sebagai karir pilihannya.
Jung sangat mengagumi Freud dan berkesempatan bertemu pada tahun 1907. Pada pertemuan pertama itu, Freud membatalkan kegiatannya dan mereka berbincang-bincang selama 13 jam. Dari pertemuan tersebut menimbulkan dampak yang sangat luar biasa bagi kedua pemikir ini. Freud akhirnya menyadari bahwa Jung-lah “Putra Mahkota” psikoanalisis dan pewaris tahtanya.
Pada perkembangannya Jung tidak sepenuhnya berpegang pada teori Freud. Hubungan mereka merenggang pada tahun 1909, sewaktu keduanya pergi ke Amerika. Dalam sebuah pertemuan, keduanya berdebat panjang tentang tafsir mimpi masing-masing dan Freud mulai membantah analisis Jung dengan cara yang tidak cantik.
Perang dunia pertama adalah masa-masa menyakitkan bagi Jung. Namun pada masa ini pulalah Jung melahirkan teori-teori kepribadian yang dikenal sampai sekarang.

quotefreaks.com

B.     Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori yang dikembangkan oleh Jung berawal dari perbedaan pendapatnya dengan Sigmund Freud yang kemudian membuatnya menyatakan diri untuk berbeda pendapat dengan Freud terkait teori psikoanalisa.
Setelah Jung menyatakan untuk tidak sepakat dengan Freud, kemudian Jung mengembangkan teorinya sendiri. Pada awalnya Jung berusaha memahami dirinya dan menganggap dirinya tidak layak mengajar karena kondisi intelektual dan emosionalnya sedang kacau dan cemas. Namun pada akhirnya, Jung berhenti memahami masalah dirinya secara teori dan memutuskan untuk melakukan apa saja yang menyangkut dirinya, walaupun hal tersebut dianggap tidak masuk akal. Jung kemudian menyerahkan dirinya pada dorongan-dorongan ketidaksadaran, suatu proses yang kemudian dirumuskan sebagai Konfrontasi dan ketidaksadaran.
Jung dalam teorinya menggabungkan antara ilmu psikologi, ilmu mistis, dan ilmu klenik dalam memahami kepribadian. Karyanya banyak yang diasingkan dan dikucilkan mengingat Jung adalah orang barat dengan kultur masyarakat yang memisahkan psikologi dengan ilmu klenik, bahkan tidak sedikit yang menolaknya karena teori psikoanalisis yang dikembangkan sebelumnya (teori Freud) tidak mengakui adanya keyakinan terhadap agama.
Menurutnya kepribadian adalah keseluruhan pikiran, perasaan dan tingkah laku, baik sadar maupun tidak sadar. Kepribadian ini berfungsi untuk membimbing orang menyelesuaikan diri dengan lingkungannya. Jung berpendapat bahwa kepribadian tersusun oleh tiga sistem yang beroperasi dalam tiga tingkatan kesadaran, yaitu:

1.      Ego yang beroperasi pada tingkat kesadaran.
Ego merupakan alam sadar, yang dapat muncul pada manusia setiap saat, sejak awal kehidupan. Ego memilikki peran penting, yaitu menyaring dan menentukan persepsi, ingatan, pikiran, dan perasaan yang dapat masuk ke dalam kesadaran. Jung menganggap bahwa ego berperan untuk memelihara keutuhan dalam kepribadian manusia.
Jung membagi kepribadian itu atas introvert dan extrovert. Kemudian dia membaginya menjadi delapan subtype yang terkesan rumit, yaitu:
a.       Tipe pemikir ekstrovert
Setiap aktivitas rang tipe ini tidak lepas dari kesimpulan-kesimpulan yang bersifat intelektual yang didasarkan pada data objektif.
b.      Tipe perasa ekstrovert.
Orang dengan tipe ini sebelum bertindak, perasaannya itu haru pas dahulu. Jung memasukkan kaum wanita ke dalam tipe ini.
c.       Tipe sensasi ekstrovert
Segala sesuatu harus benar dan berorientasi pada kesenangan yang konkrit, tidak berlebihan, hukum itu harus dipatuhi. Orang tipe ini tidak mementingkan diri sendiri, dan rela berkorban demi kepentingan orang lain.
d.      Tipe intuitif ekstrovert
Orang dengan tipe ini tidak akan ditentukan dalam dunia yang memiliki nilai realitas yang dapat diterima. Ia tidak puas dengan apa yang ada. Ia selalu menyelidiki sesuatu dan berbuat sesuatu yang berbeda.
e.       Tipe pemikir introvert
Tipe ini membatasi diri dengan pemikiran dan pendapatnya sendiri. Ia bisa berpikir kritis, tetapi sering subjektif.
f.       Tipe perasa introvert
Orangnya tenang, sulit didekati, sukar mengerti dan kurang tanggap terhadap perasaan orang lain.
g.      Tipe sensasi introvert
Selalu berorientasi pada peristiwa-peristiwa yang terjadi, dan bukan pada penilaian yang masuk akal.
h.      Tipe intuitif introvert.
Tipe ini sangat senang dengan hal-hal yang berbau mistik, bahkan ia bisa menjadi  peramal atau seniman yang aneh.
2.      Kompleks yang berorientasi pada tingkat ketidaksadaran pribadi
Semua pengalaman yang tidak diijinkan masuk ke kesadaran oleh ego, akan dimasukkan dalam ketidaksadaran pribadi. Sehingga ketidaksadaran berisi semua pengalaman yang ditekan, dilupakan, dan gagal menimbulkan kesan sadar. Semua pengalaman yang masuk dalam ketidaksadaran pribadi ini dapat dimunculkan kembali ke dalam kesadaran.

3.      Archetype yang beroperasi pada tingkat ketidaksadaran kolektif.
Ketidaksadaran kolektif merupakan dasar dari kepribadian individu. Ketidaksadaran kolektif mengatur semua tingka laku saat ini dan merupakan kekuatan yang paling berpengaruh dalam kepribadian. Dalam patologi, ketidaksadaran kolektif ini mengalahkan ego dan ketidaksadaran pribadi. Ketidaksadaran dapat membelokkan perilaku menjadi perilaku yang menyimpang, seperti phobia, delusi, dan simtom gangguan psikologis lainnya.
Jung meyakini bahwa dalam evolusi manusia, hal yang diturunkan bukan hanya aspek fisik sajja, melainkan juga kepribadian. Isu utama ketidaksadaran kolektif adalah Archetype, yaitu model atau prototype atau pola asli untuk membuat atau membentuk gambaran kemudian. Keberadaan archetype ini tidak dapat kita sadari. Archetype muncul dalam beberapa bentuk, yaitu:
a.       Persona.
Adalah topeng yang kita pakai untuk menampilkan diri sebagai sesuatu yang berbeda dari yang sebenarnya, supaya sesuai dengan harapan masyarakat. Tujuan utama persona adalah menciptakan kesan tertentu kepada orang lain dan menyembunyikan diri yang sebenarnya.
b.      Anima-animus
Anima adalah kepribadian laki-laki mengandung komponen kepribadian wanita. Animus adalah kepribadian wanita mengandung komponen kepribadian laki-laki. Secara psikologis, setiap orang dapat bertingkah laku seperti laki-laki atau wanita.
c.       Shadow
Shadow adalah archetype yang sangat kuat dan kemungkinan berbahaya, karena mengandung insting binatang. Shadow ini mengandung segi paling baik dan paling buruk dari manusia. Keduanya harus diungkapkan dan diwujudkan.
d.      Self.
Merupakan archetype yang paling penting, yang menjadi tujuan akhir kehidupan. Self adalah perjuangan kearah kesatuan, integrasi, dan kebulatan dari semua segi kepribadian. Pada umumnya, archetype self ini berkembang pada usia setengah baya, karena pada usia tersebut seseorang mulai berusaha dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengubah pusat kepribadian, dari ego sadar ke ego yang berada di antara kesadaran dan ketidaksadaran.

C.     Pandangan dan Kritik terhadap teori Carl Gustav Jung
Ada beberapa pandangan terkait teori yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung, diantaranya:
a.       Ketidaksadaran kolektif merupakan pembeda mendasar antara teorinya dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud.
b.      Bisa dikatakan satu-satunya tokoh yang berorientasi mistis karena Jung merupakan anak dari teolog. Bahkan kakek dari pihak ibunya merupakan penganut occult dan sering berbicara pada orang yang sudah meninggal.
c.       Jung dalam memandang manusia tidak psimistis maupun optimistis, tidak determinis ataupun purposif.

Adapun kritik terhadap teori Jung, diantaranya:
a.       Delapan subtype yang dikembangkan oleh Jung cukup rumit untuk dipahami.
b.      Walaupun Jung mengkritik teori ketidaksadaran Freud, sebenarnya Jung mengembangkan teori psikoanalisisnya Freud. Sehingga Jung dianggap mengembangkan teori sebelumnya dan bukan membuat teori baru.
c.        Teori Jung cukup rumit karena dalam penggambaran manusia tidak bisa dari satu sisi saja. Namun ini sekaligus menjadi keunggulan dalam teorinya karena memandang manusia tidak secara subjektif.
  
 D. Daftar Pustaka
 Feist & Feist. (2013). Teori Kepribadian. Jakarta:Salemba Humanika.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius.

Sabtu, 29 Juni 2013

1. SIGMUND FREUD

www. nndb.com

PSIKOANALISIS
          A.    Riwayat
Sigmund Freud lahir tanggal 6 Maret atau 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang kini menjadi bagian dari Republik Ceko. (para cendekia bersilang pendapat tentang tanggal lahirnya-tanggal yang pertama disebut, yaitu delapan bulan setelah pernikahan orang tuanya). Freud adalah anak sulung dari Jacob dan Amelie Nathanson Freud, meskipun sang ayah telah memiliki dua anak laki-laki dewasa, Emanuel dan Phillipp, dari pernikahan sebelumnya.Jacob dan Amelie mempunyai tujuh anak lagi dalam kurun waktu sepuluh tahun, tapi Sigmund selalu menjadi kesayangan ibunya, yang masih belia dan serba memanjakannya, yang secara tidak langsung membuat dirinya berkembang menjadi pribadi yang percaya diri sepanjang hidupnya.(Jess Feist, 2013)
Ketika Sigmund berusia satu setengah tahun, ibunya melahirkan putra kedua, Julius, yang member dampak berarti pada perkembangan kejiwaan Freud. Sikap Freud terhadap adiknya selalu dipenuhi amarah, yang membuatnya secara diam-diam berharap adiknya meninggal dunia. Ketika Julius meninggal dunia di usia enam bulan, Sigmund merasa amat bersalah karena menyebabkan adiknya berpulang. Ketika berusia paruh baya, dia memahami bahwa keinginanya itu tidak membuat adiknya meninggal dunia dan anak-anak kerap punya keinginan akan kematian adik kandungnya.
Sebagai anak yang cerdas dan selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya, dia melanjutkan pendidikan ke sekolah kedokteran, salah satu pilihan bergengsi bagi anak-anak Yahudi yang pintar waktu itu. Sigmund masuk ke sekolah kedokteran Universitas Wina tanpa berniat untuk mempraktikkan kedokteran. Dia justru lebih tertarik mengajar dan melakukan penelitian fisiologi, yang ia lanjutkan sekalipun ia sudah lulus dari Institut Fisiologi di universitas tersebut. Semasa kuliah, dia terlibat dalam berbagai penelitian di bawah arahan professor fisiologi bernama Brucke.
 
         B.     Teori Kepribadian Sigmund Freud
Pemikiran Freud tentang kepribadian menyatakan bahwa manusia terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego, dan Superego. Id sebagai dorongan psikis yang paling mendasar pada manusia, dorongan ini berupa naluri, instink, dorongan untuk makan, minum dan dorongan seks. Dorongan Id berprinsip pada kesenangan (pleasure principle) sebagai dorongan primitif. Ego merupakan perantara antara dorongan naluriah Id dengan realitas. Ego berfungsi sebagai pengontrol terhadap munculnya dorongan Id dan prinsip realitas, agar tuntutan Id dapat diterima masyarakat. Superego berfungsi sebagai pembatas antara semua dorongan dengan berprinsip pada norma. Dorongan-dorongan psikis ini digambarkan seperti gunung es dan Id sebagai dorongan yang mendapat tekanan dan terpendam dalam lautan, sementara yang muncul di permukaan adalah Superego.
Dorongan Id merupakan dorongan yang murni, belum dipengaruhi oleh kebudayaan, dan dorongan ini berada dalam ketidakpastian. Dorongan Id meliputi dorongan untuk bertahan hidup (life instinct) yang disebut dengan Erros, yaitu dorongan seksual atau libido dan dorongan kematian (death instinct) yang disebut Thanatos. Ketidaksadaran, dalam analisis Freud dikemukakan dalam bentuk keseleo lidah, kekeliruan perilaku, fantasi, lamunan, dan mimpi. Pandangan Freud yang deterministic menganggap bahwa perilaku tidak sadar dipengaruhi oleh sesuatu yang mendasarinya. Freud dengan keyakinan biologisnya menganggap bahwa manusia adalah salah satu spesies binatang dengan keistimewaan tertentu sebagaimana dikemukakan Darwin dalam teori evolusinya.
Karir Freud dapat dibagi menjadi tiga bagian utama.
1.      Fase pertama,
Freud bergulat dengan hipotesis-hipoesis aslinya mengenai hakikat masalah-masalah neurotic dan membangun sebuah teori dan perawatan yang berbeda dengan yang ada sebelumnya. Sekarang dikenal dengan nama “psikoanalisis”.
Pada tahun-tahun akhir abad kesembilan belas, Freud mulai memformulasikan teorinya yang kontroversial mengenai seksualitas infantil dan interpretasi mimpi, yang keduanya merupakan pusat teori psikoanalisis.
2.      Fase kedua,
Freud mulai menunjukkan kematangan teorinya yang terlihat jelas melalui penerbitan Interpretasi Mimpi pada tahun 1900, sebuah buku yang diakuinya sebagai buku terbaiknya. Pengakuan internasional dan penyebaran psikoanalitis dimulai. Pada tahun 1909 Freud diundang ke Amerika tempat ia memberikan Lima Kuliah tentang Psikoanalisis, sebuah pemaparan ide-idenya secara pendek yang pertama kali dilakukan dan paling terkenal.
3.      Fase ketiga,
Sejak akhir perang dunia I sampai kematiannya, membuat beberapa perubahan penting dalam teori-teori fundamentalnya dan mencoba membuat spekulasi yang luas agar dapat mengaplikasikan idenya bagi pertanyaan-pertanyaan sosial. Pada sebagian besar tahun-tahun akhir hidupnya, Freud lebih memusatkan diri pada teori sosial psikoanalisis.
Persepsi tentang sifat manusia
Perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik
Beberapa hal yang dikembangkan oleh Sigmund Freud:
Freud dikenal bukan hanya sebagai pencetus psikoanalisis yang mencuatkan namanya sebagai intelektual, tetapi juga telah meletakkan teknik baru untuk bisa memahami perilaku manusia.
Psikoanalisa dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di bidang psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental sehingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia yang belum pernah diutarakan oleh ilmuan sebelumnya.

    C.    Kritik Terhadap Sigmund Freud
Walaupun Sigmund Freud dianggap sebagai orang yang cerdas, kreatif dan produktif dalam mengembangkan psikologi, namun ada beberapa kritikan yang diberikan kepadanya karena tidak semua teory yang dikemukakannya diatas relevan untuk digunakan pada zaman sekarang. Diantara kritik tersebut adalah:
1.      Teori Psikoanalisis merupakan teori yang kontroversi karena menempatkan manusia tidak lebih mulia dari hewan.
2.      Teori yang dikembangkan Freud juga melecehkan hasrat-martabat manusia serta kesucian agama. Karena lebih menekankan pada seks dan agresi.
3.      Freud merupakan orang yang percaya terhadap teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin sehingga Freud tidak mengindahkan unsur kepercayaan dalam teorinya. Bahkan wasiat Freud terhadap Jung cukup kontroversi karena Freud mewajibkan Jung untuk menghancurkan semua kepercayaan akan agama.
4.   Selain itu teori Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud masih bias Gender karena memposisikan wanita sebagai pria yang tidak utuh. Selain itu Freud berpandangan bahwa wanita hanya berperan sebatas pada pekerjaan rumah.
5.        Freud tidak sepenuhnya memahami wanita.
Hal tersebut dikarenakan Freud menganggap wanita adalah warga kelas dua sehingga dalam kajiannya dia kurang tertarik untuk membahas perempuan serinci bahasan laki-laki.
6.        Untuk beberapa teori Freud susah dibuktikan secara ilmiah.
Sebagaimana contohnya adalah pada masa oral psikoseksualnya, bayi yang baru lahir memperoleh kenikmatan seksualnya ketika menyusu. Hal tersebut tidak mungkin ditanyakan langsung kepada bayi.
7.        Teori Sigmund Freud adalah teori yang pesimistis.
Hal tersebut karena apa yang dilakukan oleh manusia merupakan gambaran diri dimasa silam. Selain itu Freud juga lebih menekankan unsur tidak sadar sebagai motif tingkah laku manusia.
 

D. Daftar Pustaka
Feist & Feist. (2013). Teori Kepribadian. Jakarta:Salemba Humanika.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius. 


Jumat, 28 Juni 2013

(lanjutan) Sejarah Singkat Syekh Abdul Qohar Ngampel Ghading Blora

bagian 2

Sak lajengipun mbah Buyut Abdul Qohar nerusaken anggenipun lelungo melampah nurut lepen. Ing wasono pinanggih tiyang sepuh ingkang manggen dating tengah wono inggih meniko kiyai Noor Faqih ingkang manggen dateng dusun Tambak Selo sak ler wetanipun kaliyan mbah Noor Faqih, sampeyan niku ampun ngelono mawon kedah kendel. Mbah Abdul Qohar matur, anggen kulo kendel meniko wonten pundi?
Oh, sampeyan kulo sukani takir godong niki biting kuning, lan takir niki sampeyan jegurake lepen, pundi-pundi ingkang dipun kendeli niki takir inggih niku sampeyan kedah kendel dateng mriku. Ing wusono kendelipun Takir dateng dusun Ngampel. Lajeng mbah Abdul Qohar kendel dateng Ngampel mriku, akhir-akhir dipun pundut mantu kaliyan Kiyai Ageng Selo pikantuk putrinipun ingkang nami Siti Zulaikho. Akhiripun kundur dateng Ngampel malihdipun betani santri ingkang asli saking Sunda.mbah Abdul Qohar lajeng kagungan putro istri kalih
  1. Name Siti Tarwiyah ingkang dados garwanipun putrane Temanggung Kedu ingkang asmoRaden Mas Iskandar ditambah kiyai Raden Muhammad. R. Muhammad jejuluk Kiyai Damar.
  2. Siti Arofah dipun garwo kaliyan Temanggung Mayor tuyuhan putro Pengeran Sambu Lasem inggih meniko Sayyid Abdur Rahman.
Lajeng Damar mutra tiga,
1.      Mbah Amiruddin
2.      Mbah Nor Arifin
3.      Siti Sujinah
Mbah Amiruddin mutro sekawan:
  1. Kiyai Mas’ud
  2. Kiyai Imam Zaid
  3. Kiyai Sanusi
  4. Abdul Afwan
Kyai Mas’ud mutro mbah Kyai Hamzah Ngadipurwo . mbah Hamzah mutro nenem:
  1. Mbah Abdul Qodir Khotib Purwodadi
  2. Mbah Abdus Somad na’ib Bawurno
  3. Kyai Abdullah Faqih Ngadipurwo pertama
  4. Nyai Ma’ruf Sedang Karas
Akhire dados Nyai Abdullah Faqih ngadipurwo ingkang kaping kalih/ngeduni.
  1. Mbah Mas’ud Pengulu Solotigo
  2. Mbah Umroatun/Nyai Usman Jetis Blora.
Mbah Abdul Qodir mutro sekawan saking garwo sepuh kalih, inggih meniko:
  1. Nasuka
  2. Syariful Mi’ad
Ingkang saking garwo kapng kalih mutro 2:
  1. Sri Sukasmi, Bu Na’ih sahlan Padangan Cepu
  2. Pak Mimbar Kasingan Rembang.
Mbah Abdus Somad mutro wolu:
  1. Bapak Soleh Pasuruan
  2. Bapak Hamzah /kak Tulik Na’ih Lamongan
  3. Maimonah / Duk Aswati Bawurno
  4. Sri Mardliyah Lamongan
  5. Bapak mustahid Jetis Blora
  6. Sholehah/ ibu Haji Bushro Jetis Blora
  7. Bapak Fadlol, Na’ib Bojonegoro
  8. Bapak Mustahal Ngadipurwo
Nyai Abdul Faqih Ngadipurwo pertama mutro 4:
  1. Bapak Kyai haji Ahmad Sholeh Sinarake dateng Ngampel
  2. Ibu Nyai Fatimah / Nyai Ronggo Mustofa Kajen. Sinareake dateng Gunung Ripin Blora
  3. Nyai Dinul Hadi, Sinareake ing Gunung Ripin Polaman Blora
  4. Nyai Abdul Aziz, sinareake Gunung Ripin
Mbah Raudloh Nyai Abdullah faqih kedua mutro:
  1. Ibu Hindun, Nyai Abdullah Muhith Sarang. Sinareake ing Ngadipurwo
Kyai Haji Ahmad Sholeh mutro:
  1. Hayatun, Ibu Haji Anwar Gabiyan Sulang
  2. Musri’atun, Ibu Nyai Baidlowi Lasem.
  3. Bapak Haji Mashuri Kajangan.
Kyai Dinul Hadi mutro songo:
  1. Dahlan
  2. Hiskiyati
  3. H. Said
  4. Siti Aisah. Nyai Suyuthi
  5. Siti Sa’adah. Nyai Malik Kajen
  6. Sa’dullah Effendi Lodan.
  7. Munawwir N. Purwodadi
  8. Rosyidi
  9. Juwairiyah Lamongan
Ibu Fatimah mutro sekawan:
  1. Zainab binti K.A. Rosyid
  2. Zuhro binti K. Ronggo Mustofa Kajen
  3. Qolun bin K. Ronggo Mustofa Kajen
  4. Hafas bin K. Ronggo Mustofa Kajen
Kyai Abdul Aziz mutro sekawan:
  1. Fatimah
  2. Mubaidah
  3. Bunyamin
  4. Abdullah