Kamis, 18 Juli 2013

6. HARRY STACK SULLIVAN (1892-1949)



TEORI INTERPERSONAL
riskofdawn.blogspot.jpg

A.    Biografi
Harry Stack Sullivan lahir di suatu daerah pertanian dekat Norwich, New York pada tanggal 21 Pebruari 1892 dan meninggal pada tanggal 14 januari 1949 di Paris, Perancis. Dia merupakan salah satu tokoh yang ikut melengkapi teori psikoanalisis dengan pandangan psikologi sosial. Sullivan dalam teorinya tentang hubungan-hubungan antar pribadi semakin mengukuhkan teori kepribadian yang berlandaskan proses-proses sosial. Kontribusi utama Sullivan terhadap teori interpersonal adalah pemikirannya akan tahap perkembangan.

B.     Teori yang dikembangkan
Sullivan adalah pencipta pandangan baru yang terkenal dengan nama interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok teori ini dalam berhubungan dengan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian merupakan “pola yang relative menetap dalam situasi-situasi antar pribadi yang berulang yang menjadi ciri kehidupan seorang manusia”. Sullivan berpendapat bahwa sama sekali tidak ada gunanya berbicara tentang individu sebagai objek penelitian karena individu sama sekali tidak terpisahkan dari hubungan dengan orang lain.
Terminology teori yang dikembangkan oleh Sullivan adalah:
Ketegangan
Adalah potensi tindakan yang mungkin atau tidak mungkin dialami dalam kesadaran, oleh karena itu ketegangan tidak selalu dirasakan secara sadar. Ketegangan ada dua, yaitu kebutuhan dan kecemasan.
Kebutuhan
Adalah ketegangan yang dibawa oleh ketidakseimbangan biologis antara seseorang dengan lingkungan fisiokimia baik di dalam maupun luar organisme.
Kecemasan
Kecemasan ditransfer dari orang tua ke anak melalui proses empati. Kecemasan pada seseorang yang keibuan mau tidak mau menyebabkan kecemasan pada ibu. Kecemasan merupakan kekuatan pengganggu utama yang menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang sehat.

Sedangkan karakter kepribadian diantaranya:
Personifikasi
Personifikasi berkembang sejak bayi. Sullivan digambarkan tiga personifikasi dasar yang berkembang selama masa bayi, ibu yang buruk, ibu yang baik, dan individu. Sebagai tambahan, sebagian anak memperoleh personifikasi eidetic (teman khayalan) selama masa kanak-kanak.
Adapun tahapan perkembangan kepribadian adalah:
Ø  Infancy. (0-12 bulan)
Ø  Childhood. (1-5 tahun)
Ø  Juvenille. (6-8 tahun)
Ø  Pre adolescence (9-12 tahun)
Ø  Early adolescence (13-17 tahun)
Ø  Late adolescence (18-22/23 tahun)
Ø  Adulthood/Maturity (>23 tahun)

C.    Pandangan terhadap teori yang dikembangkan
Walaupun Sullivan menolak setiap doktrin insting yang ketat, namun dia mengakui pentingnya hereditas dengan memberikan kapasitas-kapasitas tertentu, terutama kapasitas untuk menerima dan mengolah pengalaman-pengalaman.
Metode asosiasi bebas yang dikembangkan oleh Sullivan hanya bisa diterapkan pada orang normal saja sehingga tidak bisa diterapkan pada orang yang menderita skizofrenia.

D.    Daftar Pustaka

Feist & Feist. (2013). Teori Kepribadian. Jakarta:Salemba Humanika. 
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI HOLISTIK (ORGANISME-FENOMENOLOGIS). Yogyakarta:Kanisius. 

Kamis, 04 Juli 2013

5. ERICH FROMM



PSIKOANALISIS HUMANISTIS
marxists.org

A.    Sejarah Erich Fromm
Erich Fromm dilahirkan pada 23 Maret 1900 di Frankfrut, Jerman. Ayahnya merupan seorang pengusaha berkebangsaan Yahudi dan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Erich merupakan seorang ahli psikologi, filsafat dan sosiologi.
Kehidupan keluarganya tidak harmonis, perhatian ibunya yang besar terhadap nilai-nilai spiritual berbenturan dengan kesuksesan material dari ayahnya. Ayahnya suka murung, cemas dan tegang sedangkan ibunya menderita depresi yang hebat, sehingga Erich menggambarkan situasi keluarganya sebagai kehidupan yang menegangkan.
Dari beberapa pengalaman yang membingungkan, Erich Fromm mengembangkan perhatiannya yang sangat besar terhadap masalah fundamental kehidupan dan masyarakat. Dia mulai belajar untuk memahami kodrat dan sumber dari tingkah laku manusia yang irrasional, serta merasakan pengaruh Perang Dunia I ini terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan politik serta memiliki perhatian yang sangat besar terhadap kepribadian manusia.

B.     Teori Erich Fromm
psychology.wikia.com
Walaupun Erich Fromm tidak disambut dengan baik oleh kalangan pengikut psikoanalisis yang masih sangat ortodoks, namun dia berhasil mengembangkan teori tentang kepribadian yang sangat terkenal, yaitu Escape from Freedom. Menurut pandangannya, pria dan wanita selain memiliki keberadaan sosial primer yang secara historis telah ditentukan, juga memiliki kebutuhan manusia yang terbentuk sebelum proses sosialisasi. Dia mengatakan bahwa kita adalah orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat di mana kita hidup.
Beberapa kebutuhan yang dianggap Fromm penting karena menyangkut kebutuhan naluri manusia yang mendasar, diantaranya adalah:
a.       Kebutuhan Relasional
Pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk kesehatan psikologis. Menurut Fromm ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh individu untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Diantaranya adalah ada cara yang konstruktif (sehat) untuk berhubungan dengan orang lain melalui cinta. Cinta yang dewasa memuaskan kebutuhan akan keamanan serta menimbulkan perasaan integritas dan individualitas.
b.      Kebutuhan akan identitas
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas, suatu proses dimana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas diri.
c.       Kebutuhan akan Transendensi
Kebutuhan transendensi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mengatasi peranan pasif sebagai penciptaan. Destruktivitas dan kreativitas berakar secara mendalam pada kodrat manusia.
Erich Fromm mengembangkan sistem terapi sendiri, yang dinamakannya psikoanalisa humanistic. Menurutnya tujuan klien dalam terapi adalah untuk memahami diri sendiri. Tanpa mengetahui diri sendiri maka orang tidak akan tahu orang lain.
Sedangkan pandangan Fromm terhadap gangguan kepribadian berat dia membagi menjadi tiga:
1.      Nekrofilia. Cirinya:
Cinta akan kematian atau tertarik pada kematian, membenci kemanusiaan, lebih memilih malam daripada siang, kehancuran, kematian, dan pembusukan.
2.      Narsisme. Cirinya:
Memiliki ketertarikan pada tubuh sendiri, merasa bersalah atas kesalahan yang pernah dilakukan, lebih mengaca pada bentuk diri dan bukan pencapaian.
3.      Simbiosis Inses. Cirinya:
Memiliki ketertarikan hubungan neurotic dengan ibu atau pangganti ibu, mereka merasa sedikit tertekan apabila dirinya tidak dimanja, dikagumi, maupun merasa perduli terhadap dirinya.

C.    Pandangan Terhadap Teori Erich Fromm
Fromm dianggap sebagai humanitarian psikoanalisis karena teorinya dikembangkan dari inspirasi dua buku Karl Marx dan Sigmund Freud.
Fromm mengatakan bahwa eksistensi manusia bahwa kenyataan ia muncul dari kerajaan binatang, dari adaptasi naluri bahwa ia telah mengatasi alam, meskipun ia tidak pernah meninggalkannya. Secara tidak langsung Fromm masih mengembangkan teori sebelumnya (Freud) yang mana teori tentang manusia masih membenarkan teori Darwin yang mengatakan manusia merupakan hasil evolusi dari binatang. Teori yang kontroversi tersebut tentunya tidak diterima oleh beberapa kalangan terutama umat Islam.
Erich Fromm sebagai psikoanalisis humanistic boleh dibilang merupakan pembaharu dalam tradisi Freudian ortodoks. Beberapa pandangannya memberi perhatian pada dimensi cultural, sejarah dan ekonomi dalam analisanya terhadap karakter individu dan sosial.
Selain itu, teori yang dikembangkan oleh Fromm merupakan teori yang bertolak belakang dengan pengalaman hidupnya. Ini tentu berbeda dengan pandangan Psikoanalisa pada umumnya yang kebanyakan dari para tokohnya dipengaruhi oleh pengalaman hidup serta masa lalu mereka.
Ada yang menganggapnya sebagai penganut eksistensialisme karena Fromm merupakan orang yang sangat gemar berpindah-pindah tempat. Namun dari seringnya migrasi tersebut kemudian pola pikir Fromm terbentuk hingga dirinya mampu membuat teori kolaborasi antara psikoanalisa milik Freud dengan teori sosial humanis milik Karl Marx.

D. Daftar Pustaka

Feist & Feist. (2013). Teori Kepribadian. Jakarta:Salemba Humanika.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius.