Henry_Murray-stienster-blogspot-com |
A.
Teori yang dikembangkan
Asumsi utama teori Murray adalah bahwa perilaku didorong oleh
keadaan diskuilibrium internal. Dengan kata lain kita memiliki kekurangan dari
sesuatu dan ini mendorong kita untuk selalu merasa tidak puas dan menginginkan
sesuatu.
Kebuuhan diklasifikasikan sebagai salah satu dari:
a.
Kebutuhan
primer ( yang berbasis biologis):
Kebutuhan
primer terdiri dari makanan, air, udara, sex, menghindari rasa sakit.
b.
Kebutuhan
sekunder (yang awalnya berasal dari kebutuhan biologis yang telah melewati
suatu proses pembelajaran).
Murray
membuat ilustrasi kebutuhan sebagai berikut:
a.
n Abasement,
yaitu menerima dorongan dari luar dengan pasif. Mengakui ketidakmampuan,
kesalahan dan kekeliruan. Mencari dan menikmati kesakitan, hukuman dan
ketidakberuntungan.
b. n
Achivement, yaitu bisa mencapai sesuatu yang sulit. Berani berkompetensi dengan
orang lain. Dapat mengatasi hambatan dan menetapkan standar yang tinggi. Bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan
bakat dan kemampuan.
c. n
Affiliation, yaitu menikmati kerjadama dan hubungan timbale balik serta
persekutuan dengan orang lain (yang mempunyai kemiripan). Menjadi teman yang
setia dan loyal.
d. n
Aggression, yaitu mengatasi perlawanan yang datang dengan kuat dan mampu
mengatasinya. Berani menghukum orang lain atas apa yang telah disebabkan pada
diri sendiri.
e.
n
Autonomy, yaitu menjadi bebas, tidak terkekang dan terkurung. Menjadi orang
yang tidak terbebani oleh tanggung jawab. Menentang adat yang ada di
lingkungan.
f.
n
Counteraction, yaitu mengatasi segala hambatan dan rintangan dan mempertahankan
harga diri yang tinggi.
g.
n
Defendence, yaitu bertahan melawan penyerangan, kritikan, dan penyalahan.
h. n
Deference, yaitu mengagumi dan mendukung penguasa. Mencoba meniru apa yang
dilakukan role model.
i. n
Dominance, yaitu mengontrol sebuah lingkungan. Mempengaruhi dan memperhatikan
perilaku yang harus dimiliki orang lain dengan sugesti, rayuan, atau perintah.
Mengendalikan dan melarang orang lain.
j. n
Exhibition, yaitu membuat orang lain tertarik, rasa ingin didengar dan dilihat.
Untuk menghibur, mengejutkan, memikat, membangkitkan minat dan menjadi
menakjubkan bagi orang lain.
k. n
Harmavoidance, yaitu melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebelum hal yang
buruk terjadi.
l.
n
Infaavoidance, yaitu menghindari penghinaan, dapat keluar dari situasi yang
memalukan.
m.
n
Nurturance, yaitu member simpati dan kepuasan pada objek yang tidak berdaya.
n.
n
Order, yaitu mengatur hal-hal agar menjadi tersusun dengan baik.
o.
n
Play, yaitu bertingkah laku demi kesenangan anpa tujuan lebih jauh.
p. n
Rejection, yaitu memisahkan diri sendiri dari objek yang dinilai negative.
Memutuskan hubungan dengan orang lain.
q.
n
Sentience, yaitu mencari dan menikmati kesan yang menyenangkan.
r. n
Sex, yaitu memiliki hubungan yang dalam dan bersifat eroik. Bersama mencapai
kepuasan seksual.
s.
n
Succorance, yaitu selalu diberikan perhatian dan simpati dari orang lain.
Selalu mempunyai orang yang mendukung.
t. n
Understanding, yaitu menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Berspekulasi,
berpendapat, menganalisa dan menyimpulkan suatu hal.
B.
Pandangan terhadap teori Murray
Murray memang mengulas panjang lebar tentang kebutuhan manusia.
Namun dalam teori yang dikembangkan olehnya kurang menjabarkan tujuan manusia.
Ada multitafsir dalam teori Murray terkait dengan kebutuhan dengan tujuan,
apakah kebutuhan dengan tujuan itu sama ataukan berbeda?. Selanjutnya ketika membahas hubungan antara
kebutuhan sehingga menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan kepribadian,
Murray tidak menyinggung akan kebutuhan rohani seorang individu, sehingga
ketika orang beragama mengkaji teori tersebut maka akan mempermasalahkan hal
tersebut karena agama merupakan kebutuhan rohani yang pada dasarnya setiap
manusia juga membutuhkan hal tersebut. Walaupun begitu, secara umum teori
kebutuhan yang dijabarkan oleh Murray cukup memberikan gambaran jelas terkait
kebutuhan setiap individu.
C. Daftar Pustaka
Feist & Feist. (2013). Teori Kepribadian.
Jakarta:Salemba Humanika.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA (KLINIS). Yogyakarta:Kanisius.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI
HOLISTIK (ORGANISME-FENOMENOLOGIS). Yogyakarta:Kanisius.
S. Hill, Calvin & Gardner Lindzey. (1993). TEORI-TEORI SIFAT
dan BEHAVIORISTIK. Yogyakarta:Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar